Selamat Datang di website Al Ibrohimy
Tata Cara Meminta Doa Bagi Jamaah Haji yang Baru Menunaikan Rukun ke-5 Ini
Jamaah haji secara bertahap akan kembali ke negara asalnya. Termasuk jemaah dari Indonesia. Pasalnya, tahapan pelaksanaan ibadah haji telah selesai. Repatriasi jemaah haji putaran pertama dimulai, dilanjutkan dengan putaran berikutnya.

Di Indonesia ada berbagai tradisi menyambut orang yang baru tiba dari tanah suci ini. Mereka mengatur perayaan atau ucapan syukur di antara mereka sendiri dan mengundang kerabat, teman, dan banyak tetangga ke sana.
Secara teknis, pada perayaan ini, ia biasanya ditemani oleh keluarga atau orang yang dicintainya. Tak hanya itu, mereka yang hadir bergantian berjabat tangan dan meminta doa dari orang-orang yang telah menunaikan rukun Islam yang kelima ini.
Mengikuti tradisi tersebut, dalam tulisannya di NU Online berjudul Nasehat Shalat Bagi Jamaah Yang Baru Kembali ke Negara Asalnya, Muhammad Abror menjelaskan bahwa meminta doa bagi jamaah yang baru pulang ke negeri asalnya merupakan anjuran dari Nabi Muhammad.
Sebenarnya, meminta doa adalah langkah terakhir saat kita menguraikannya. Sebelum meminta doa, Anda harus memberi hormat terlebih dahulu, kemudian berjabat tangan, dan kemudian meminta pengampunan kepada Allah melalui orang yang baru saja mendapat gelar haji sebelum memasuki rumahnya.
Muhammad Abror dalam hal ini menyebutkan bahwa anjuran tersebut didasarkan pada sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَصَافِحْهُ وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ
Artinya, “Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Jika kamu menjumpai orang yang baru berpulang dari haji maka berilah salam kepadanya, dan jabatlah tangannya, serta mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun buatmu sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya.’” (HR Imam Ahmad)
Lebih jauh, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon ini menyampaikan keterangan Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumidddin. Mengutip penjelasan (atsar) Umar bin Khattab memaparkan, waktu meminta doa tidak harus saat baru kedatangan jamaah haji. “Memang itu yang lebih utama. Akan tetapi, keutamaan mendapat doa tersebut bisa diperoleh sejak bulan Dzulhijjah, Muharram, Shafar, sampai tanggal 20 Rabi’ul Awwal,”
Penyambutan jamaah haji saat baru tiba di rumah sudah menjadi tradisi para ulama sejak dulu. Biasanya, begitu jamaah tiba mereka akan menyambutnya dengan mencium keningnya sebelum sempat melakukan sebuah dosa. Dasar tradisi ini adalah hadits Nabi berikut:
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ نَتَلَقَّى الْحَاجَّ فَنُسَلِّمُ عَلَيْهِمْ قَبْلَ أَنْ يَتَدَنَّسُوا
Artinya, “Telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Isma’il bin Abdil Malik dari Habib bin Abi Tsabit dia berkata, ‘Saya berangkat bersama Ibnu Umar, kami menjumpai para jamaah haji, dan mengucapkan salam kepada mereka sebelum mereka kotor (melakukan dosa).’” (HR Imam Ahamad) (Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumidddin, 2016 :juz 1, h. 315)
Salah satu doa yang bisa dibaca adalah redaksi riwayat Imam Al-Baihaqi dari Sahabat Abu Hurairah ra sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ
Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.
Artinya, “Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.”