Selamat Datang di website Al Ibrohimy
Mahasiswa Islam dan Keterlibatan Sosial: Sebuah Ekspedisi Menuju Ummatan Wasatan
Keterlibatan sosial merupakan pilar penting dalam perkembangan kepribadian manusia. Bagi mahasiswa Islam, keterlibatan sosial bukan hanya sebatas partisipasi, tetapi juga manifestasi dari ajaran Islam yang dianut. Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, menyampaikan berbagai petunjuk tentang bagaimana umat Islam seharusnya berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya.
1. ‘Ummatan Wasatan’: Konsep Keseimbangan dalam Islam
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 143:
“وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا”
Artinya: “Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang wasath (tengah-tengah) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad SAW) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”
Tafsir Al-Mazhari, salah satu kitab tafsir yang diakui, menjelaskan konsep ‘Ummatan Wasatan’ sebagai suatu penekanan bahwa umat Islam adalah umat yang berada di posisi tengah, menjaga keseimbangan antara ekstrim dunia dan akhirat. Konsep ini memberikan dasar bagi mahasiswa Islam untuk berkontribusi dalam masyarakat dengan cara yang seimbang dan proporsional.
2. Mahasiswa Islam sebagai Pemimpin Masa Depan
Sebagai generasi muda yang memiliki akses pendidikan, mahasiswa memiliki peran penting dalam memimpin dan membentuk masyarakat. Berbekal pengetahuan dan semangat juang, mereka dituntut untuk menjadi perwakilan dari ‘Ummatan Wasatan’, yang berarti berkontribusi dalam masyarakat dengan bijaksana dan seimbang.
3. Realisasi Keterlibatan Sosial
Ada berbagai cara bagi mahasiswa Islam untuk mewujudkan keterlibatan sosial ini. Mulai dari menjadi anggota aktif dalam organisasi kemahasiswaan, melakukan kerja sukarela di komunitas, hingga mengembangkan riset dan karya ilmiah yang berdampak positif bagi masyarakat.

4. Tantangan dan Kesempatan
Di era yang serba cepat ini, mahasiswa Islam dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk isu-isu global seperti islamofobia, kemiskinan, dan perubahan iklim. Namun, dengan berbekal pemahaman Islam yang mendalam dan keberanian untuk berkontribusi, mereka memiliki kesempatan untuk menjadi solusi atas tantangan-tantangan tersebut.
Baca juga
5. Keterlibatan Sosial sebagai Bentuk Ibadah
Melalui keterlibatan sosial, mahasiswa Islam tidak hanya berkontribusi pada masyarakat, tetapi juga menjalankan misi dakwah, menyebarkan kebaikan, dan meraih pahala dari Allah.
Penutup
Sebagai bagian dari ‘Ummatan Wasatan’, mahasiswa Islam memiliki tanggung jawab besar untuk berkontribusi pada masyarakat. Melalui keterlibatan sosial yang berlandaskan ajaran Islam, mereka dapat menjadi contoh bagi generasi muda lainnya dan membawa perubahan positif bagi masyarakat luas.