Selamat Datang di website Al Ibrohimy
Masihkah ideal memulai kuliah di umur 23 tahun?
Seiring berjalannya waktu, kita sering menemukan diri kita tenggelam dalam “standard timeline” yang ditetapkan oleh masyarakat — termasuk kapan seharusnya seseorang mulai pendidikan tingginya. Namun, setiap individu memiliki jalannya masing-masing. Mari kita telisik lebih dalam beberapa alasan mengapa memulai kuliah di umur 23 tahun (atau lebih) tetap menjadi keputusan yang ideal.
1. Pandangan Masyarakat vs Realitas
Anggapan Umum: Memulai kuliah di usia yang lebih matang adalah tanda keterlambatan dalam meraih kesuksesan.
Realitas: Sukses tidak diukur dari kapan Anda memulai, tetapi bagaimana Anda memaksimalkan setiap kesempatan yang Anda miliki. Di beberapa negara, banyak individu yang memilih untuk melakukan “gap year” untuk bekerja, berkelana, atau sekadar mencari tahu apa yang benar-benar mereka inginkan dalam hidup. Memulai kuliah dengan perspektif yang lebih luas dan matang bisa menjadi keuntungan tersendiri.
2. Kematangan Emosional dan Intelektual
Memasuki bangku kuliah bukan hanya soal memahami materi akademik, tetapi juga mengenai bagaimana Anda berinteraksi, berkolaborasi, dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Di usia 23 tahun atau lebih, Anda mungkin sudah memiliki berbagai pengalaman yang memberikan kematangan emosional dan intelektual. Anda mungkin lebih bisa mengendalikan emosi, menghadapi tekanan, dan memahami dinamika kelompok. Kematangan ini sangat berharga dalam diskusi kelas, proyek kelompok, dan berbagai aspek lain dari kehidupan kampus.
3. Motivasi dan Tujuan yang Lebih Jelas
Tidak jarang, mahasiswa yang baru lulus SMA memilih jurusan kuliah berdasarkan dorongan orang lain atau tren yang sedang populer. Di sisi lain, mereka yang memulai kuliah di usia yang lebih matang cenderung memiliki motivasi dan tujuan yang lebih jelas. Keputusan mereka lebih didasarkan pada introspeksi diri, pemahaman tentang dunia kerja, dan visi masa depan mereka sendiri. Ini berarti mereka lebih mungkin untuk tetap berkomitmen, fokus, dan memanfaatkan waktu kuliah dengan efektif.
4. Fleksibilitas dalam Pilihan Karier
Saat memulai kuliah di usia yang lebih tua, Anda memiliki kesempatan emas untuk memanfaatkan pengalaman sebelumnya sebagai bahan pertimbangan dalam memilih jurusan atau spesialisasi. Anda mungkin sudah pernah bekerja dalam industri tertentu, memiliki hobi atau minat yang bisa diintegrasikan ke dalam studi Anda, atau bahkan ingin mengembangkan keterampilan yang sudah Anda miliki. Dengan demikian, Anda tidak hanya mendapatkan gelar akademik, tetapi juga mempersiapkan diri untuk karier yang benar-benar Anda impikan.
Sebagai contoh, Andika Kangen Band kuliah di usia 39 tahun di Universitas Terbuka.
Di Indonesia, ada beberapa tokoh yang memulai atau melanjutkan pendidikan tinggi di usia yang lebih matang. Berikut lima di antaranya:
- Rhoma Irama
Raja Dangdut Indonesia ini memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tingginya di usia yang sudah tidak muda lagi. Pada tahun 2004, ia memulai pendidikan S1 di Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta dengan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan lulus pada 2008. Lalu, ia melanjutkan S2 di Universitas tersebut dan menyelesaikannya pada 2010. Sumber: Berbagai sumber berita nasional. - Eko DJ
Eko DJ, atau yang lebih dikenal sebagai Eko Patrio, adalah salah satu pelawak dan aktor ternama di Indonesia. Setelah sukses di dunia hiburan, Eko memutuskan untuk mengejar gelar Sarjana Hukum di Universitas Trisakti dan berhasil menyelesaikannya pada usia yang telah menginjak 40 tahun. Sumber: Wawancara di berbagai media dan berita nasional. - Ustadz Abdul Somad
Meskipun beliau memulai pendidikan tingginya sejak muda, Ustadz Abdul Somad terus mengejar ilmu di berbagai tingkatan pendidikan hingga usia yang lebih matang. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Al-Azhar, Kairo, beliau melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan kemudian pendidikan S3 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sumber: Berbagai sumber berita nasional dan laman resmi UAS. - Dewi Hughes
Presenter televisi ini memulai pendidikan S2-nya di usia yang tidak lagi muda. Meski telah sukses di dunia hiburan, Dewi Hughes memutuskan untuk menyelesaikan studi magisternya di Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sumber: Wawancara dan berita di media nasional. - Helmy Yahya
Meskipun beliau memulai pendidikan tinggi sejak muda, Helmy Yahya terus belajar dan mengembangkan diri. Setelah sukses sebagai presenter dan produser televisi, Helmy memutuskan untuk mengejar gelar Master di Universitas Indonesia pada pertengahan hidupnya. Sumber: Berbagai wawancara dan sumber berita nasional.
Pendidikan adalah perjalanan seumur hidup, dan banyak tokoh terkemuka di Indonesia menunjukkan bahwa tidak pernah terlambat untuk belajar dan mengembangkan diri, tidak peduli di usia berapa pun.
Kesimpulan
Memulai kuliah di umur 23 tahun atau lebih bukanlah keputusan yang perlu diragukan. Dibalik keputusan tersebut, ada potensi besar dari pengalaman, kematangan, dan motivasi yang bisa Anda bawa ke dalam dunia akademik. Yang terpenting adalah tekad untuk terus belajar dan berkembang, tidak terikat oleh norma atau batasan usia. Kesuksesan bukanlah soal kapan Anda memulai, tetapi bagaimana Anda memanfaatkan setiap kesempatan yang datang.
Penulis:
Moh. Samsul Arifin
Kepala Lembaga Penyiaran AI Ibrohimy